REDAKSIPUBLIK.COM – Sebanyak Tujuh Mantan Narapidana Terorisme (Napiter) mengikuti Upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, bersama Forkopimda Pohuwato, di halaman Polres Pohuwato, Kamis (17/08/2023)
Ketujuh mantan napiter yang di tangkap Densus 88 tahun 2020 tersebut masing-masing, SA, DY, ZK, AHM, ML, ZL, RK. Nampak kompak, mengenakan pakaian batik dengan ikat kepala merah putih di kepala.
Mereka terpantau sangat serius mengikuti upacara pengibaran merah putih yang dipimpin Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga. Bahkan menyempatkan diri berfoto bersama Forkopimda Pohuwato.
SA salah satu dari ke Tujuh Nepiter menyampaikan, mereka bersyukur telah diberikan kesempatan untuk menghadiri Upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Kabupaten Pohuwato.
“Kami ikut HUT ke-78 kemerdekaan RI, karena kami sadar membangun negeri ini butuh perjuangan, kita harus dengan semangat untuk sama-sama membangun Indonesia. Sebelumnya, kami menganggap negara Indonesia tidak ada, kita menganggap sebagai negara togut, ternyata semua itu kekeliruan yang telah kita pelajari,”ungkapnya
SA menjelaskan, sebelumnya mereka tidak memahami sejarah, dan hanya mengikuti doktrin dari paham radikalisme. Namun setelah belajar akhirnya sadar ternyata pemahaman sebelumnya sangat keliru.
“Kita tidak belajar dulu agar bagaimana perjuangan para ulama, para tokoh-tokoh negeri ini, untuk memperjuangkan kemerdekaan RI, Kesadaran kita untuk mencintai negeri ini sangat besar, sehingga sekarang negeri Indonesia sangat saya cintai bersama teman-teman,”imbuhnya
Sehingganya, SA berharap kepada teman-teman yang masih bergelut dalam pemahaman dunia radikalisme, agar segera kembali kejalan yang benar, dan jangan terpengaruh untuk mengikuti pemahaman yang tersesat itu.
“Saya berharap teman-teman untuk membuka diri, jangan hanya patut pada satu pemahaman saja, namun kita membuka diri untuk memperbandingkan dengan pendapat-pendapat yang lain, agar kita lebih luas wawasan tidak ikut dalam pemahaman radikalisme,”pungkasnya